Batang-Dalam rangka Hari Polisi Wanita (Polwan) ke-74, anggota Polwan Polres Batang hadir secara eksklusif untuk mengedukasi para pelajar SMKN 1 Warungasem, agar bijak menggunakan media sosial, khususnya aman dan nyaman dalam berwirausaha secara online.
Kegiatan Polwan Goes to School, di SMKN 1 Warungasem tersebut merupakan salah satu rangkaian menyambut Hari Polwan ke-74.
Pada kesempatan itu, Banit 2 Tipiter Satreskrim Polres Batang, Bripka Dian Ayu Kusuma Dewi menyampaikan masyarakat khususnya generasi milenial sering kali menghadapi permasalahan di media sosial. Banyak media sosial yang disalahgunakan, sehingga angka kejahatan di dunia maya cenderung meningkat.
“Adik-adik kita di SMK ini kan sudah sangat terbiasa dengan jual beli online, makanya perlu meningkatkan kewaspadaan, supaya terhindar dari tindak penipuan online dengan beragam modus,” imbaunya, saat menjadi narasumber utama, dalam kegiatan Polwan Goes to School, di SMKN 1 Warungasem, Kabupaten Batang, beberapa waktu lalu.
Ia membeberkan tips agar tidak mudah tertipu saat jual beli online yakni tetap bijak dalam menggunakan media sosial untuk mengetahui segala informasi proses jual beli secara benar.
“Cek dulu akun media sosial yang digunakan untuk jual beli itu, sudah pernah dilaporkan atau belum. Kalau sudah pernah, bahkan sering berganti-ganti nama, berarti patut diduga platform jual beli itu adalah palsu walaupun sudah terdaftar,” tegasnya.
Salah satu trik untuk menghindarkan dari penipuan online dengan membuka google dan mengetik http://cekrekening.id.
Selain berprofesi sebagai Polwan, ia juga piawai dalam dunia kewirausahaan secara online.
“Sejak 2010 saya berjualan sepatu secara online dan mempromosikan produk menggunakan platform WhattsApp maupun Instagram. Dan yang terpenting jaga kepercayaan konsumen,” terangnya.
Kepala SMKN 1 Warungasem, Suyanta menambahkan, untuk meningkatkan ilmu kewirausahaan peserta didik akan diberikan edukasi seputar digital marketing.
“Selama 1 bulan ke depan anak didik kami akan diikutkan diklat khusus digital marketing. Itu karena anak-anak sebagian sudah ada yang menekuni bisnis online makanan ringan, garmen, meskipun masih dalam taraf belajar berbisnis,” tandasnya.