Batang - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sebagian daerah di Indonesia, termasuk Pulau Jawa akan mencapai puncak musim kemarau pada bulan September mendatang.
Pemerintah Kabupaten Batang langsung menggelar rapat koordinasi untuk upaya antisipasi bencana kekeringan di Aula Bupati, Kabupaten Batang, Selasa (23/8/2022).
Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan, cuaca saat ini sudah susah diprediksi seperti bulan Agustus 2022 harusnya sudah memasuki musim kemarau tetapi ada beberapa daerah di Kabupaten Batang yang turun hujan.
“Namun demikian, ada beberapa daerah di wilayah Kabupaten Batang mengalami musim kemarau berat bahkan ada desa yang mengalami kekeringan seperti yang terkonfirmasi dari pak camat Subah di Desa Jatisari Kecamatan Subah mengalami kekeringan,” jelasnya.
Untuk itu antisipasi bencana kekeringan ini sangatlah penting karena potensi dampaknya pada musim kemarau yakni kekurangan air bersih, bisa terjadinya kebakaran hutan, dan juga bisa terjadi kebakaran rumah pemukiman warga.
“Antisipasi bencana yang harus dipersiapkan harus adanya monitoring daerah rawan kekeringan dengan koordinasi dengan pihak kecamatan untuk pemetaan kelangkaan air bersih ini pak camat harus bersiaga kalau ada informasi langsung dilaporkan kepada saya,” terangnya.
Kemudian, lanjut dia, kita harus menyiapkan armada truk tangki untuk ing air bersih jadi saya minta Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Sendang Kamulyan Batang dapat membantu air bersihnya jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Selanjutnya, adanya koordinasi aparatur TNI dan Polri serta Dinas Instansi terkait kebencanaan dan relawan.
Pemetaan daerah rawan kekeringan di Kabupaten Batang ada beberapa desa yaitu pertama Kecamatan Bandar ada Desa Wonomerto, Desa Wonodadi, Desa Pesalakan, dan Desa Tambahrejo, kedua Kecamatan Subah ada Desa Kemiri Barat dan Desa Kemiri Timur, ketiga Kecamatan Blado ada Desa Keteleng, dan keempat Kecamatan Banyuputih Desa Penundan.
“Saya minta kepada seluruh Stakeholders untuk bersama-sama menemukan langkah strategis guna merespon dan mengatasi masalah kekeringan di Kabupaten Batang,” ujar dia.