Selasa, 16 Agustus 2022

Dukung Program Pemerintah, Persit KCK Cabang XVIII Dim 0703 Cilacap Gelar Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Gizi Buruk


Cilacap - Cegah Stunting dan Gizi Buruk kepada anak, Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XVIII Dim 0703/Cilacap menggelar kegiatan Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Gizi Buruk di Aula Satya Kartika Kodim 0703/Cilacap, Jln. Jenderal Sudirman No. D-1 Cilacap, Selasa (16/08/2022)

Dalam kegiatan ini, Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XVIII menghadirkan narasumber dr. Devi Yustina, Sp.A. serta Kepala Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Dinas KB, PP dan Perlindungan Anak Kabupaten Cilacap Endah Widyarti Kusumaningrum, S.Sos. M.Si., 

Kegiatan sosialisasi ini juga didampingi Pembina Persit Kapten Cpm Agus Santoso dan diikuti oleh anggota Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XVIII, perwakilan Bhayangkari, Jalasenastri, anggota GOW dan Ibu-ibu hamil dari masing masing wilayah Kecamatan.

Dalam sambutannya Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XVIII Ny. Ninda Andi Afandi mengatakan, anak adalah generasi kita, generasi penerus bangsa dan merekalah masa depan kita. Bagaimana bisa mencapai Indonesia Emas di tahun 2045, kalau modal dasarnya yaitu anak anak bangsa yang mengalami stunting, terganggu perkembangan psikis dan kesehatannya.

"Untuk alasan itulah kami mengadakan acara sosialisasi yang bertujuan untuk ikut berpartisipasi dan mendukung program pemerintah dalam mengatasi masalah stunting. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tetapi memerlukan kolaborasi dan dukungan dari semua pihak termasuk kita semua yang ada disini.

Terkait hal tersebut, Ny. Ninda telah mendatangkan narasumber dr. Devi Yustina, Sp.A. serta Kepala Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Dinas KB, PP dan Perlindungan Anak Kabupaten Cilacap Endah Widyarti Kusumaningrum, S.Sos. M.Si.,untuk memberikan materi serta gambaran bagaimana keadaan stunting di Kabupaten Cilacap. 

"Masa depan bangsa tergantung dari aksi serta langkah kolaborasi yang kita lakukan sekarang. Dalam menyongsong masa depan, kita harus optimis namun tidak boleh lengah. Sekarang kita merawat mereka dan kelak mereka yang akan merawat bangsa ini," Pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Dinas KB, PP dan Perlindungan Anak Kabupaten Cilacap Endah Widyarti Kusumaningrum mengapresiasi dengan apa yang telah dilakukan oleh Persit Cabang XVIII Cilacap karena hal ini menurutnya sangat membantu pemerintah Kabupaten Cilacap dalam upaya untuk pencegahan dan percepatan penurunan stunting. 

"Ini tidak baen baen ibu ibu, ini sangat membantu pemerintah Kabupaten Cilacap dalam upaya untuk pencegahan dan percepatan penurunan stunting," Ucapnya.

Menurut Endah, stunting telah menjadi permasalah di berbagai wilayah. Dan dari sejumlah anak di Kabupaten Cilacap, ternyata 17,9 % nya mengalami stunting dan hal ini harus diturunkan. Sesuai instruksi Presiden, Gubernur dan Bupati, Indonesia khususnya Jawa tengah dan Kabupaten Cilacap, di tahun 2024, kita harus turun menjadi 14 %.

"Setiap tahun kita tetapkan 10 desa yang kita jadikan sebagai lokus stunting. Kami juga berharap ada gerakan yang muncul dari Persit. Sudah banyak dari organisasi perempuan yang sudah melaksanakan gerakan penurunan stunting. Harapannya dengan dukungan komitmen maka angka stunting dapat diturunkan menjadi 14 persen. Itu yang utama," Tegas Endah. 

Penjelasan materi oleh Kepala Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Dinas KB, PP dan Perlindungan Anak Kabupaten Cilacap Endah Widyarti Kusumaningrum, tentang masalah stunting ditambahkan oleh narasumber lainnya yaitu dr. Devi Yustina, Sp. 

Menyampaikan tentang stunting, dr. Devi menjelaskan tentang penyebab stunting di Indonesia yang multi dimensional. Menurutnya hal itu disebabkan karena praktik pengasuhan yang tidak baik, karena kurangnya pengetahuan tentang kesehatan sebelum dan pada masa kehamilan. 

"Usia anak yaitu 0-6 bulan yang tidak mendapatkan ASI eksklusif, kurangnya akses ke bahan makanan yang bergizi, kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi, terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC, PNC dan pembelajaran dini berkualitas, itu menjadi penyebab terjadinya stunting di Indonesia," Jelasnya.

Dalam acara ini, pun diikuti dengan sangat antusias oleh seluruh peserta sosialisasi. Hal ini terlihat dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh para peserta baik dari anggota Persit, Bhayangkari, Jalasenastri maupun dari anggota GOW Kabupaten Cilacap seputar masalah stunting. 

 

(PendimClp)